01 April 2009

BUMI INI MEMBURUK TIAP DETIKNYA???


Kenyataan yang akan membuat banyak orang berpikir kembali tentang apa yang telah mereka lakukan disini, di bumi ini, dan apa yang diperjuangkan selagi hidup.
Apa semua orang tahu kalau setiap ciptaan itu punya jangka waktunya sendiri-sendiri??
Entah ciptaan yang bernyawa ataupun tidak.
Dan bumipun punya jangka waktunya sendiri. Entah kapanpun itu berakhirnya.
Anda kan sudah merasakan kerusakannya.
Beberapa fenomena alam yang dianggap bencana/ musibah.

Sekalipun sebenarnya itu hanyalah aktivitas alam.
Tetapi karena merugikan kaum kita dalam banyak hal, jadi fenomena itu dianggap sebagai bencana, musibah.
Lumpur lapindo yang sepertinya tak akan berhenti menggenangi sebagian jawa timur. gempa bumi yang masih sering terjadi di beberapa daerah di nusantara, angin topan yang menumbangkan pohon-pohon, dan aktivitas-aktivitas alam lain yang memang bukan kehendak kaum kita ataupun malah disengaja secara tidak langsung oleh kaum kita pula.
Bumi ini sudah sangat tua sekali (jika dibandingkan dengan kehidupan manusia)
tetapi apa yang terjadi??
tiap hari secara sadar ataupun tidak kita menghabiskan energi yang ada di bumi ini atas nama kehidupan. Memang mau bagaimana lagi?? bumi ini kan dibuat untuk manusia dan segala urusannya??..( apakah seperti ini yang ada di dalam pikiran para pengusaha dan masyarakat?) entahlah!! sekalipun akhirnya kita sendiri yang terkena dampaknya. Kota menjadi sebegitu panasnya, polusi udara, polusi bau, isu global warming (pemanasan global) yang memang sudah terasa. Anda sudah pasti tahu seberapa parahnya bumi ini untuk masa yang akan datang karena proses pengrusakan ini masih terus terjadi dan tak akan pernah bisa dihentikan. Kalau dihentikan, orang mau kerja apa?? terus makannya bagaimana?? dengan adanya krisis keuangan global saja kehidupan per-orangnya sudah berantakan.. Hanya satu hal yang bisa saya katakan dan akan selalu saya katakan sebagai akhiran dari pembicaraan singkat kepada kawan-kawan saya atau siapapun juga. Enjoy your life..

1 komentar:

komentar

Yang Sempat Mampir