Kakashi reading icha-icha paradise |
Membaca,
berdasarkan kemauan melihat untuk bersikap. Orang bisa melihat jika suatu objek diterangi cahaya dan mata menangkap
pantulan/ pancaran/ pendaran cahaya dari objek tersebut. Hal ini tentu tak
berlaku bagi tuna netra. Yang terpaksa harus mengoptimalkan indera lainnya
untuk sekedar “membaca”.
Sekalipun berbagai kelainan mata seperti tuna warna, mata minus, mata plus, silindris, juga eksis, namun dengan bantuan peralatan tambahan, hal-hal tersebut tak menghambat penglihatan orang di zaman modern sekarang ini. (Kecuali tuna warna dikarenakan objek warna-warni pun bakal hanya terlihat hitam/putih.)
Di saat
seorang bayi lahir, Alangkah senangnya hati orang tua jika bayi itu membuka
mata dan menangis sejadi-jadinya karena mungkin dengan itu, segala kemampuan
normal manusia sudah tercetak disana (panca indera).
Di zaman
dahulu ketika kita masih belajar membaca, tentu kita masih melafalkan berbagai
huruf yang menjadi tulisan. Dan ketika disuruh untuk membaca di batin (dalam
hati), anak-anak kecil masih kesulitan dan dengan mulut yang masih komat-kamit
hanya sekedar membaca tulisan-tulisan sederhana.
Namun,
hal-hal itu tentu seharusnya tak berlaku lagi untuk orang-orang yang beranjak
dewasa apalagi tua yang sudah mengenyam minimal masa pendidikian SR, SD.
Ataupun mempelajari bahasa resmi negeri ini secara autodidak.
Kakashi still with icha-icha paradise |
Saya yakin
orang yang membaca artikel saya ini membaca dalam pikiran(hati/ dibatin) dan
mulutnya tak perlu komat-kamit lagi, kecuali anda membaca sambil mendengar lagu
dan melafalkan liriknya, atau sedang berbicara dengan orang lain, apa malah
sedang memvonis penulis blog ini jika anda tahu siapanya?
Seiring
waktu berjalan, orang-orang mampu untuk membaca tanpa suara (diam). Hanya dalam
satu kedipan mata, 2 halaman buku tamat
dibaca, namun, bagaimana kita tahu kalau orang itu membaca, bukannya bengong
sekalipun orang itu sedang memandangi buku/ tumpukan kertas/ laptop?
Jawabannya
tentu berdasar dari apa yang dibaca dahulu, kalau baca buku komik/ novel/
kumpulan cerpen/ situs manga ya tanyakan
saja siapa lakonnya(pemeran utama), kalau baca koran ya tanyakan berita
terkini, kalau baca buku iptek ya tanyakan teknis struktur precast, misalnya.
Di zaman SMP-SMA-Kuliah.
Membaca buku (pelajaran/ Mata Kuliah/ hal-hal yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan)itu mempunyai istilah Belajar/ Sianu sinau. Yang merupakan
momen-momen yang mayoritas penduduk terpelajar ataupun pekerja menganggapnya
membosankan sekalipun tak bisa ditinggal (PR tinggal nyontek anak terpintar di
kelas, tugas nyuruh anak lain ngerjain) dibanding hang-out, bermain, ngobrol
dengan pacar dan teman, olahraga. Padahal,
kegiatan yang disebut di akhir itu malah membutuhkan kemampuan “membaca” yang
sebenarnya daripada berdiam diri.
Implementasi
dari apa yang sudah dibaca itu konsumen terakhirnya adalah orang-orang
disekitar. Bagaimana ngobrol nyaman ketika bergaul dengan penjahat cinta
(setiap pacar selalu dinodai di depan umum), bermain olahraga tim dengan pemain
yang super egois (maunya menonjol sendiri), mempertahan harga diri diantara orang-orang
yang mengagungkan reputasi dan kemewahan dengan menahan diri untuk tidak
membalas peremehan (kegiatan yang bersifat gross itu tak ada yang mau melaksanakan),
mengajak berkerja sosial dengan orang yang money oriented. Contoh nyata diatas
mungkin contoh orang-orang disekitar yang negatif, dan ketika kita salah “membaca”
situasi dan menerapkan sikap sekali saja, kebuntuan sisi emosional akan berlanjut
menjadi konflik yang tak terhindarkan. Ini juga disebut manfaat membaca
situasi, peristiwa dan membaca personal.
Hal ini
tentu berbeda ketika kita bekerja dengan orang-orang yang mampu “membaca”
hal-hal seperti itu yang , menghargai dan menghormati kita sebagai seseorang
yang patut diberi rasa hormat dan menjadikan hidup kita semakin bernilai.
Shikamaru Nara |
menyimak :)
BalasHapusMembaca juga ndak hanya sekedar membaca saja, diperlukan juga pemahaman agar apa yang dibaca itu bisa bermanfaat bagi kita :)
BalasHapusternyata sampeyan penggemar komik naruto juga ya hehe
@ikhsan :) mari mari
BalasHapus@seagate: eo bang, ntu esensial banget. he he he, dari dulu bang dah ngefans ama narto eh naruto :D
narto to ndak
BalasHapus