Pada dasarnya temaram malam adalah waktu dimana sebagian dunia mulai ditinggalkan mentari dan cahayanya sehingga dunianya mulai meredup diganti dengan cahaya-cahaya ciptaan Thomas Alfa Edison dan penerusnya.
Setiap hari kita melalui indahnya temaram malam yang masih teratur itu.
Hanya, sudahkah kita mensyukurinya??
Paling tidak mensyukuri apa yang telah terjadi di siang yang terang dan penuh fatamorgana ini. Sesedikitpun sebuah derita, rasa, asa, bahagia, apapun yang telah terjadi merupakan sebuah anugerah karena kita masih diberikan kehidupan sampai saat ini.
Dan Temaram malam mengiringi langkah ini menutup hari ini dengan sebuah kenyataan. Peristiwa-peristiwa hari ini tak akan pernah terulang kembali.
wah jero iki....ketoke pujangga kraton ki!
BalasHapustak kiro judul puisi je..
BalasHapusbtw itu mang puisi po?
@pendekar Tidar : ah biasa wae..
BalasHapus@ mas hanafi : cuma tulisan acak kang..
mari bersyukur atas karunia Nya
BalasHapusah...smpe saat ini aku baru kepikiran betapa malam dan siang begitu merindukan, nice post :D
BalasHapusdalem..dalem...
BalasHapuswis aku ranutut kulakane,....
fotone mantab dan keren mas
BalasHapusTemaram shubuh lebih saya suka dari pada malam.
BalasHapusmakasih sudah mampir lagi walau postingan lama.. :)
BalasHapus