Papan Nama Carrefour di Armada Town Square |
Armada Town Square
Lingkar Empat Kota Armada
(saya cukup bingung bagaimana membahasa Indonesiakan kata square disini karena kalau diartikan alun-alun, lah nanti orang kebingungan dengan letak alun-alun kota Magelang yang asli? Kalau diartikan persegi,
Berbicara mengenai mall yang baru saja didirikan di Mertoyudan, Magelang, tepatnya di Jl. Bambang Soegeng no 1 ini, saya sendiri belum sempat berjalan-jalan disekitar sana untuk mengamati dan memastikan, hanya ketika melakukan perjalanan ke kota Magelang lihat pembangunan Artos,"oh sudah jadi toh."
Dua brand pusat pembelanjaan terkemuka sudah menampilkan spanduk besarnya disana. Yang lain, entahlah, nanti saya tanyakan teman saya yang jadi kabag ob disana.
Brand Matahari di dalam Armada Town Square |
Entah untuk siapa pembangunan ini sebenarnya. Yang coba saya pahami disini, Ini proyek ambisius Korporasi Armada untuk mengukuhkan eksistensinya di Magelang. Mereka yang di tempat tak jauh dari Armada Town Square ini sudah memiliki Perusahaan Karoseri dan ShowRoom, Showroom Mitsubishi Motor, Armada Swalayan, Apotik Armada, kontraktor, eh perumahan Armada juga kepunyaan Armada kan?
Dilihat dari kemegahan dan luasnya, proyek-proyek seperti ini yang tak biasanya akan dilepaskan oleh pemerintah begitu saja, selain akan mendapatkan penerimaan pajak baru, menambah pelaku-pelaku besar di bisnis yang sering terdapat di mall-mall lainnya dan juga bisa mengurangi pengangguran yang semakin tak terhitung jumlahnya.
Namun, ada beberapa permasalahan disini, ketika pemain besar mulai melebarkan sayapnya yang sudah lebar, imbasnya akan semakin mengurangi jatah makan para burung-burung emprit yang bisa jadi semakin sedikit kacang yang bisa dimakannya.
Walau rezeki sudah ada yang mengatur ditemani sang Malaikat Mikail sebagai frontliner invincible (pemain garis depan yang tak terlihat).
Para pelaku bisnis yang positif, akan menganggap keberadaan mall ini sebagai area penuh potensi untuk semakin membesarkan nama di area penuh ikan-ikan yang masih belum terjamah seperti di Magelang. Sementara, kalangan pemuja hidup hedonis adalah ikannya yang secara tidak sadar akan nyaman berlama-lama disana.
Sayang, bisnis adalah bisnis. Uang adalah uang, Hasrat adalah hasrat, Kesemuanya akan menjadi biang konsumerisme yang menjadi-jadi yang mana akan selalu melarisi barang dagangan. Pengereman dari hal-hal ini yang bersifat kurang penting dari skala prioritas bermula dari diri sendiri, bukan orang lain, bukan juga dari pengusaha yang membuka usaha yang membuat kita tertarik membeli atau berlama-lama disana. Usaha akan selalu berurusan dengan kuantitas, traffik, profit, pelayanan, persaingan.
Mungkin berbeda jika awalnya sesorang memulai usaha karena hobi atau kemampuannya disitu. hidup dari hobi, wah, impian terpendam itu. Sama halnya seperti orang yang hobinya ngoprek mesin/motor, lalu membuka bengkel, dari bengkel menjadi usaha karoseri. dari karoseri merambah ke hal-hal lainnya. Suka atau tidak suka, orang yang bisa membesarkan usahanya sedemikian besarnya sepatutnya bisa menjadi panutan bagi para pelaku yang masih kembang kempis jatuh-bangun menjalankan usahanya.
Tetapi, permasalahan lain muncul ketika orientasi orang terjun ke dunia perdagangan itu adalah mutlak untuk urusan uang/ keuntungan/ dapur ngebul. Kita perlu menikmati apa yang dilakukan, bukan hanya sekedar dagang. Sayang, para pelaku saat ini jarang ada yang bisa menikmati apa yang dilakukan. Terlalu terkungkung dalam kebutuhan. Dan pelampiasannya pada kesenangan semu dalam boneka kemegahan dan kemewahan.
Well, saya sebenarnya tak sumringah ataupun sinis dengan pembangunan Artos mall ini, dari dulu sampai saat ini saya pernah beberapa kali ke mall pun hanya kalau ada teman yang ngajak, tak pernah saya menjadi inisiator pengajak, kalau nggak, ya duduk tenang lirik-lirikan dengan monitor, entah nge game atau utak-atik draft garis.
Semoga saja Artos mall ini membawa lebih banyak faedahnya daripada mudharatnya. Sekian
Photos on the courtesy of hamidanwar.blogspot.com
Mungkin berbeda jika awalnya sesorang memulai usaha karena hobi atau kemampuannya disitu. hidup dari hobi, wah, impian terpendam itu. Sama halnya seperti orang yang hobinya ngoprek mesin/motor, lalu membuka bengkel, dari bengkel menjadi usaha karoseri. dari karoseri merambah ke hal-hal lainnya. Suka atau tidak suka, orang yang bisa membesarkan usahanya sedemikian besarnya sepatutnya bisa menjadi panutan bagi para pelaku yang masih kembang kempis jatuh-bangun menjalankan usahanya.
Tetapi, permasalahan lain muncul ketika orientasi orang terjun ke dunia perdagangan itu adalah mutlak untuk urusan uang/ keuntungan/ dapur ngebul. Kita perlu menikmati apa yang dilakukan, bukan hanya sekedar dagang. Sayang, para pelaku saat ini jarang ada yang bisa menikmati apa yang dilakukan. Terlalu terkungkung dalam kebutuhan. Dan pelampiasannya pada kesenangan semu dalam boneka kemegahan dan kemewahan.
Well, saya sebenarnya tak sumringah ataupun sinis dengan pembangunan Artos mall ini, dari dulu sampai saat ini saya pernah beberapa kali ke mall pun hanya kalau ada teman yang ngajak, tak pernah saya menjadi inisiator pengajak, kalau nggak, ya duduk tenang lirik-lirikan dengan monitor, entah nge game atau utak-atik draft garis.
Semoga saja Artos mall ini membawa lebih banyak faedahnya daripada mudharatnya. Sekian
Photos on the courtesy of hamidanwar.blogspot.com
wah ulasane semakin mendalam je...mantep!
BalasHapusmakasih mas...
BalasHapusulasannya mengena sekali mas... betul betul ini.. :)
BalasHapus