Social
Enterpreneurship for Community
Kewirausahaan
Sosial untuk Komunitas
Solo, 14-16 April 2012
Kewirausahaan Sosial adalah hasil
kerja dari pengusaha sosial. Pengusaha sosial menemukan masalah sosial dan
menggunakan prinsip kewirausahaan untuk mengatur, membuat, dan mengelola sebuah
usaha yang mampu melakukan perubahan sosial. Ketika pengusaha bisnis seringkali
tolok ukur kinerjanya adalah dari laba dan pengembalian, Pengusaha sosial
berfokus dalam menciptakan manfaat sosial. Dengan demikian, tujuan utama dari
kewirausaan sosial adalah untuk tahapan lanjut dari tujuan sosial dan
lingkungan. Pengusaha sosial paling sering dikaitkan dengan sektor sukarela dan
tidak nirlaba. Tetapi, hal ini tak menghalangi untuk mendapatkan keuntungan.
Terjemahan dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Social_entrepreneurship
Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka seperti seseorang yang menabung dalam jangka panjang karena usaha mereka memerlukan waktu dan proses yang lama untuk terlihat hasilnya.
Wirausaha sosial menjadi fenomena sangat menarik saat ini karena perbedaan-perbedaannya dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasan pelanggan serta signifikansinya terhadap kehidupan masyarakat. Kajian mengenai kewirausahaan sosial melibatkan berbagai ilmu pengetahuan dalam pengembangan serta praktiknya di lapangan. Lintas ilmu pengetahuan yang diadopsi kajian kewirausahaan sosial merupakan hal penting untuk menjelaskan serta membuat pemikiran-pemikiran baru.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan_sosial
Contoh nyata dari kewirausahaan
sosial adalah :
- Panti Asuhan, Koperasi, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat,
- Rumah Cemara oleh Derajat Ginanjar Koesnadi,
- Bank Petani oleh Masril Koto,
- Sekolah Pedalaman oleh Butet Manurung,
- Pelatihan Rumah Tangga oleh Lita Angraini,
- Rumah Pelangi,
- ICT Watch.
Di ranah online, sudah tentu
Google(dot)com, Facebook(dot)com, Twitter(dot)com,Blogger(dot)com, Detik(dot)com, Kaskus(dot)us, Instagram(dot)com, dan
beberapa situs layanan lain
yang tak mewajibkan pengguna untuk membayar ganti atas pelayanan yang
mereka berikan. Tak hanya itu,
situs-situs diatas bahkan mampu memberi candu bagi sebagian besar masyarakat
sehingga waktu luang untuk mengakses situs itu tak hanya menjadi selingan,
tetapi menjadi kebutuhan bahkan terprioritaskan.
Solo, Sabtu, 14 April 2012,
19.00-00.00
Event yang diadakan di solo dimulai
setelah perwakilan dari tiap komunitas dijemput dari hotel menuju markas RBI (Rumah
Blogger Indonesia)
Makan malam tersedia, jajanan dan
dendangan musik
mengiringi malam itu. Perwakilan dari tiap komunitas memperkenalkan diri dan
dikarenakan Bu Shita
Laksmi dari Hivos belum hadir, maka waktu itu diisi oleh Pak Nukman Luthfi
sebagai awalan tentang Sosial Enterpreneurship (Kewirausahaan Sosial).
Beberapa
Quote yang sempat tertulis,
“Buruknya Indonesia itu
bukan karena banyak orang yang jahat, tetapi banyak orang baik yang diam.”
“Bagaimana uang itu untuk
bicara.”
“Change to chance.” Kesempatan untuk
mengubah
“Berani merubah sistem dan mengambil resiko.”
“Bukan tangan diatas tangan dibawah, tetapi tangan bergandengan bersama.”
Solo, Minggu 15 April 2012, 09.00-21.00, Hotel
Anugerah Palace
Hotel Anugerah Palace, Solo |
Saat pagi, masih oleh bapak Nukman Luthfi untuk penjabaran mengenai
Sosial Enterpreneurship
Sebagian besar pengusaha masih
memilih usaha yang nyata dan menggunakan metode-metode lama dalam menjalankan
usahanya, salah satu contohnya, sewa ruko, pencarian tempat berlangganan.
Membuka toko di pagi hari, bersih-bersih, menata barang dagangan, menunggui
toko, dan menutupnya di malam hari.
Sementara dengan pesatnya teknologi, terutama
internet, pelanggan bisa datang darimana saja, dan disini, para blogger bisa
berperan menjadi penghubung antara produsen dan konsumen entah dengan
pemberitaan, ataupun bekerjasama membuatkan toko online untuk UKM tersebut dan
melakukan pemeliharaan untuk mereka dengan pamrih yang telah disepakati
sebelumnya.
Beberapa quote penting
“Dont make them think.” Jangan membuat
mereka berpikir
“ Asset, orang, skills, resources, network. Jangka panjang.”
“Kadang orang
merasa kesepian.“
“Sabar bukan kemampuan untuk menunggu, tetapi menunggu dan tetap menjadi
orang baik.”
“ Motivasi, sosial, komersial, individu atau kelompok.”
“Kita tak akan tahu hasilnya kalau tak mulai.”
“Jangan seperti ikan dalam air.”
“Dalam jangka panjang, berurusan dengan ukm melelahkan, dengan pemerintah apalagi.”
“Jadi, untuk memulai usaha, jangan berpikir mengenai aturan, Lakukan
saja, sehingga jika usaha kita dianggap melanggar aturan nantinya, tinggal
minta maaf, memberi ganti rugi, ikuti prosedur birokrasi, dan pada akhirnya
hal-hal minor akan terkoreksi dengan sendirinya.”
“Pekerjaan sama yang terus menerus itu melelahkan tetapi jika punya objektif, akan menyenangkan.”
Nukman Lutfi |
Paparan siang hari, oleh Didi Dugrahadi, Blonthankpoer untuk Manajemen
Event
Hal yang terpenting dalam pengerjaan event itu adalah anggota team (SDM)
yang Solid. Pengertian solid disini
juga diartikan meluangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mengurus event.
Semisal hanya ada 5 orang yang benar-benar komitmen, ya kelima orang ini harus
solid dan mengurus segala sesuatunya. tak boleh ada keraguan akan gagal atau
berhasilnya even. Satu saja ragu, event
bubar.
Dalam setiap event / acara yang diadakan, perlu diketahui akan adanya
interest ( ketertarikan). Sehingga dengan ketertarikan itu mampu mengajak orang
lain untuk meluangkan waktu untuk kegiatan yang mereka sukai. Karena dipercaya
akan selalu ada orang lain yang punya ketertarikan yang sama. Contoh Indonesia
Berkebun di Jakarta, komunitas Pelukis, komunitas pejalan kaki, Komunitas
pemancing, di magelang tentu eksis Magelang Kota Tua, VOC, Stand Up Comedy, komunitas
VW.
Sukses tidaknya event memang bergantung dari seberapa banyaknya orang
yang datang. Jika tidak ada yang hadir, ya panitianya yang menjadi peserta. “The Show Must Go On”.
Tetapi ada yang lebih penting dalam berkomunitas. Yaitu Mapping Karakter ( Pemetaan karakter) tiap-tiap SDM nya. Bukan hanya memahami orang
per orang nya. Tetapi juga bisa membuat mereka melakukan sesuatu untuk
komunitas sesuai kemampuan masing-masing secara sukarela. Istilahnya orang yang
benar di posisi yang benar. “Right Man
on the Right Place.”
Setelah itu terbentuk, lalu membangun
kapasitas. Seberapa banyak yang bisa tercurah, itu yang dimanfaatkan dengan
optimal. Orang melakukan karena mau melakukan. Tidak ada hubungannya dengan hak
ataupun kewajiban karena beramal itu sesuai keikhlasan orang.
Di dalam event ataupun perusahaan apapun, yang terpenting itu marketingnya. Jika tidak ada pendanaan
yang masuk lalu apa gunanya manajemen. Maka dari itu, perlu akan adanya pemimpin
/ CEO yang ahli marketing.
Sehingga mampu membuat orang
kesulitan menolak apa yang ditawarkan di produk, event, ataupun kegiatan.
Contohnya, dalam event ini, diberi fasilitas berupa hotel, transportasi dan
akomodasi ditanggung manajemen. Orang Maluku di gratiskan tiket pesawat
pulang-pergi ke tempat yang jarang dikunjungi seperti Solo mana mungkin
menolak. Dan juga orang pekanbaru, apalagi orang Madura.
Hal seperti ini bukan hanya menenangkan target dari event, tetapi juga
bisa menyenangkan mereka bahkan mungkin melebihi dari harapan (ekspektasi)
awal.
Setelah itu, Shita Laksmi dari Hivos (Netherland)
Memberi penjelasan mengenai HAM
Shita Laksmi dari Hivos (Netherland) |
Dikarenakan Negara Indonesia menandatangani Perjanjian HAM Internasional,
maka diharapkan segala aspek dari pemerintah dan rakyatnya menghormati HAM
tiap-tiap orang.
Bagian I, Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (International
Covenant on Civil and Political Rights)
Bagian II, Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
(International Covenant on Economic, Social dan Cultural Rights)
Dan dengan update dari perjanjian HAM bulan Juni Tahun 2011, dimasukkan
Hak Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender didalamnya, sehingga tidak boleh
terjadi kesenjangan ataupun hinaan dengan orang-orang yang orientasinya disebut
diatas.
Duta Besar AS Eileen Chamberlain Donahoe kepada Reuters mengatakan
“ Hak untuk memilih siapa yang kita cintai, menghabiskan hidup dengan
mereka yang kita cintai adalah hal suci. Selanjutnya kita mengirim pesan tegas
bahwa tiap manusia layak mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.”
Tetapi hal-hal ini tak berlaku di Negara-negara Komunis yang tak
menandatangani perjanjian HAM Diatas semisal Russia, China, dan beberapa Negara
Pecahan Uni Sovyet. Dikarenakan DI Negara tersebut memiliki peraturannya
sendiri, diharapkan beberapa wisatawan memahami perturan-peraturan yang ada di
Negara tersebut karena dewan HAM PBB tak menjamin keamanan dan keselamatan di
Negara yang tak menandatangai perjanjian HAM tersebut.
Dan mengenai ranah Online yang seperti dikuasai oleh beberapa vendor
besar seperti Google, nantinya, HUkum HAM yang sudah masuk akan disebarluaskan
pemanfaatanya terkecuali di beberapa Negara tertentu yang melakukan blocking
terhadap informasi-informasi tertentu sesuai kebijakan di Negara tersebut.
Selanjutnya, dari Radio Komunitas oleh Bapak Suwarjono dan Akhmad Nasir.
Guna dan fungsi dari Radio
Komunitas beserta proker-proker yang sudah berjalan dijelaskan.
Di sore hari, Hera Laksmi Devi dari XL, menjelaskan mengenai
perkembangan industri mobile dan availability sponsorship event.
Disebut fakta bahwa sampai April 2012 Pengguna mobile di Indonesia itu
sudah mencapai 80 Juta JIwa dan 40 Juta diantaranya menggunakan mobile dengan
kemampuan internet sehingga mereka mengakses internet memanfaatkan perangkat
mobile mereka. 40 juta bukan angka yang sedikit yang seharusnya mampu menarik
usahawan dan blogger untuk memulai bisnis di ranah mobile internet ini.
Selain itu, penjabaran mengenai availablenya XL untuk mensponsori event
–event yang diadakan komunitas, tinggal mempersiapkan proposal yang matang
dengan ide yang kreatif, XL siap menyediakan dana untuk ide-ide event yang menarik.
Akhirnya, Malam di hari Minggu berakhir dan waktunya beristirahat.
Solo, senin, 16 April 2012, 08.00- 12.00, Hotel Anugerah Palace
Direktur Aptika menjelaskan tentang akademi berbagi yang menjadi ujung
tombak pelatihan teknologi untuk masyarakat dari pemerintah yang bisa
dioptimalkan posisinya. Permasalahan pendanaan dan staf pelatihan, Akademi ini
tak memiliki batasan, keterbatasannya ada pada akses lokal ke daerah-daerah
yang perlu peran serta komunitas setempat.
Mas Sigit, Pandi penggunaan (dot) id. Penggunaan Dot id yang masih minim
ini cukup memprihatinkan dimana di Negara Singapura yang penduduknya hanya
sekitar 30 Juta saja, sekitar 70% pengguna domain disana menggunakan layanan (dot)sg.
Berbanding jauh dengan Indonesia yang hanya sekitar 20% pengguna domain yang
terdaftar menggunakan (dot).id
Pemilik saham Detik(dot)com. Berbicara tentang Perusahaan Portal informasi
bersaham, Memanfaatkan kepemilikan portal dengan diisi informasi-informasi lokal(daerah)
yang aktual dan terupdate skematis. Kepemilikan portal ini bisa disahamkan
kepada pengelola sekitar 1%-2% tiap orang dan sisanya dicarikan sponsor yang
siap mendanai pekerjaan professional ini. Hanya, ROI (revenue)nya berada dalam
kisaran jangka panjang 3-5 Tahun. bBerita lokal yang hangat diharapkan mampu mengedukasi
media mainstream.
Sebagai contoh Amazon membutuh waktu 14 tahun untuk mencapai
ROI pertamanya, dan Ebay butuh waktu 4 tahun untuk mencapai ROi pertamanya. Dan
sebenarnya, hal-hal seperti ini bisa dimulai dari sekarang dan tak ada salahnya
mencoba.
Blontankpoer, Manajemen event. Hutang sewaktu pengadaan Event Solo baru
lunas tetapi yang diberi tahu hanya segelintir panitia. Walau begitu, Event
yang diadakan, dimata calon sponsorship baru dianggap berhasil sehingga kucuran
dana terus mengalir untuk event-event yang diadakan di solo dengan Nama Pakdhe
Blonthankpoer sebagai jaminan kesuksesan. Kita perlu memiliki satu minimal di
tiap daerah yang mampu berperan seperti Pakdhe Blonthankpoer sehingga tak
kesulitan mendapatkan pendanaan.
Hari berakhir dengan makan siang dan persiapan pulang. Uang saku yang
diberi untuk mengganti transportasi dari Solo ke Magelang, dan penulis memilih
untuk memesan travel dan dijemput. Kesan tentang Kota Solo cukup bagus, makanan
cukup enak (penulis merasa bukan orang yang tepat untuk ditanyai mengenai
makanan atau minuman karena makan tinggal makan, jarang sekali dirasakan) hanya
entah ini terjadi di tempat lain atau tidak, penulis tak begitu suka dengan air
mandi di kota Solo. Sama kualitasnya seperti di Surabaya. Tak begitu fresh di
tubuh. Berbeda dengan di Magelang terutama Blabak airnya masih segar karena
masih langsung dari Lereng Merapi.
Mohon maaf sekiranya terdapat kesalah pahaman akan materi yang
dipaparkan pembicara. Sejauh yang penulis mampu, seperti itulah yang penulis
paham. Untuk hal lainnya, harap maklum.
Sip Yud, Lumayan informatif. Coba ada recording atau minimal print out kecil-kecilan dari materi yang disampaikan. Koyone tambah gayeng berbagi-ne.
BalasHapusJOSS... bisa jadi kompor dan minyak..
BalasHapusudah mulai dingin kembali panas lagi..
tetap semangat!!
Nyuwun tulung koordinasi dengan Kukuh untuk sharing materi ini pada Gethukan ya. Nuwun...
BalasHapus@nahdi: recording tersimpan di empunya acara. print out ga ada, Itu sejauh telinga memproses getaran suara menjadi sebuah pemahaman di dalam otak dan hati.
BalasHapus@ ariev: ndang dipanaskan lagi
@ mas Yudha: Ini materi rada berat bang, yang bicara juga orang-orang berilmu tinggi. nangkepnya juga rada susah.